Selasa, 13 Juni 2017

Cerpen : Perjuangkan yang Mencintaimu, Bukan Mengejar yang kau Suka

      Namaku Puteri. Saat ini aku bersekolah di SMA M. Aku biasanya populer di kalangan cowok internet, terutama F* (A/N : sengaja disamarkan karena alasan keamanan :v).
      Ada suatu hari aku berkenalan dengan seorang cowok di B**. Biasanya aku asal invite orang saja karena bc-an. Cowok yang aku invite kali ini pun lumayan ganteng, menurutku. Aku pun akhirnya chatan sama dia. Yang kutau dari chatan kami, dia itu rumahnya searah denganku, tapi aku tidak tau sama sekali dengannya. mungkin dia anak rumahan. Waktu itu kebetulan juga aku juga lagi suka-sukanya dengan seorang cowok di sekolahku. Kian hari kami terus-terusan chatan, kian hari itu juga aku terus memikirkan doi. Dan aku takut, aku akan menyakiti hatinya karena aku masih menyukai doi.
      Pada suatu hari, cowok tersebut pun menembakku, yang pastinya kutolak karena aku masih memikirkan si doi. Tapi sebagai gantinya kami masih sering chatan terus. Walaupun rasanya tak enak karena aku sering membicarakan doi yang aku sukai, tapi sepertinya dia tidak apa-apa.
      Dan tanpa sadar, ulang tahunku makin mendekat. Aku terus-terusan berpikir, semenjak dua bulan terakhir ini doi tidak ada kabar. Temanku yang melihatku sedang galau mendekatiku dan bertanya apa aku ada masalah. Saat kujawab iya, temanku langsung menyarankan agar aku memilih cowok itu saja, daripada aku memilih doi. Dan juga katanya cowok itu benar-benar sayang denganku. Setelah kurenung-renungkan, ada benarnya juga. Apalagi aku yang mengejar-ngejar doi bukan sebaliknya.
      Hari H makin dekat. Setelah kupertimbangkan masak-masak, aku pun menjawab ajakan cowok itu pada waktu itu. Dia senang minta ampun. Dan kami pun mulai jadian.
       Sampai akhirnya tibalah hari H, hari ulang tahunku. Aku yang seharian ini tidak bertemu dengan pacar baruku itu sedang bosan sekali. Lalu, aku menerima telepon bahwa pacar baruku itu sedang kecelakaan saat sedang membelikan kado untukku. Mukaku pucat dan aku langsung ke rumah sakit. Saat sampai di rumah sakit, aku tak sengaja melihat doi. Doi sama terkejutnya denganku. Tapi aku abaikan karena aku akhirnya tau maksud semua perbuatannya itu. Dia hanya ingin aku menjadi adiknya, tidak lebih. Saat aku sampai di ruangan pacar baruku itu, aku melihat pacar baruku itu sedang tertidur dan di sebelahnya terdapat kado untukku. Aku bersyukur. Setidaknya dia masih ada di dunia ini. Aku akhirnya tau, lebih baik perjuangkan orang yang benar-benar mencintaimu, daripada memperjuangkan orang yang tak mencintaimu. Aku pun juga akhirnya tau bahwa pacar baruku itu benar-benar sayang denganku.
      Beberapa hari kemudian, aku pun pergi menjemput pacarku itu. Sejak saat itu, kami terus menempel bak perangko. Karena aku yakin dia tak akan membohongiku seperti 'dia'









REQ FROM RP 😤

2 komentar:

  1. Happy ending yg menyenskan saya suka sankin suka nya inggin saya lempar ni hp anjayy endingnya amit amitt dak sesuai dgn fakta

    BalasHapus